Care Taker Punya Cerita


Menurut cerita beberapa senior, GMKI Komisariat Agro Kompleks UNHAS sudah lama berdiri (diperkirakan sejak berdirinya Fakultas Pertanian UNHAS). Pada awalnya komisariat ini bernama Komisariat Pertanian UNHAS yang melingkupi Fakultas Pertanian. Namun, seiring perkembangannya beberapa jurusan dalam lingkup fakultas pertanian berdiri sendiri menjadi fakultas tersendiri. Sehingga komisariat pertanian juga menyesuaikan diri menjadi Komisariat Agro Kompleks UNHAS yang melingkupi beberapa fakultas (Fakultas Pertanian, Fakultas Peternakan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Fakultas Kehutanan).

Saya secara pribadi tidak memiliki kapasitas untuk menuliskan sejarah perkembangan GMKI Komisariat Agrokompleks UNHAS dari masa ke masa. Jangan sampai apa yang saya ceritakan jauh dari yang sebenarnya.

Saya mengenal GMKI pertengahan tahun 2014. Pada saat itu, saya memiliki kerinduan untuk bergabung dalam GMKI. Saya mendatangi Student Center GMKI Cabang Makassar di Jl. Gunung Bawakaraeng No.51 Makassar dan bertemu dengan BPC Masa Bakti 2013-2015. Beliau menjelaskan bagaimana prosedur untuk menjadi anggota GMKI, bahkan syarat dan mekanisme pembentukan komisariat (dimana pada saat itu Komisariat Agrokompleks berstatus vakum). Hasil pertemuan itu saya tindak lanjuti dengan mengumpulkan kawan-kawan di agrokompleks untuk mengikuti Masa Perkenalan dan Penerimaan Anggota (MAPER) GMKI. Pelaksanaan MAPER dilaksanakan bersama kawan-kawan dari Komisariat Gunung Sari Universitas Negeri Makassar, Universitas Pancasakti, Fakultas Hukum UNHAS dan beberapa komisariat lainnya.


Pasca kegiatan MAPER, saya dipercayakan oleh BPC sebagai Care Taker untuk menghidupkan kembali GMKI Komisariat Agro Kompleks UNHAS. Dalam menjalankan amanah sebagai Care Taker, pengaktivan komisariat Agro Kompleks didukung oleh beberapa stake holder, baik BPC, perwakilan mahasiswa setiap fakultas, kawan-kawan dari PMK FAPERTAHUT, juga dari senior members (alumni). Berkat kerjasama dan dukungan seluruh stakeholder, Musyawarah Komisariat Agrokompleks UNHAS sukses dilaksanakan pada tanggal 05 Juni 2015 bertempat di ruangan BEM FAPERTA UNHAS dan terpilih nahkoda baru ERVAN TOGATOROP sebagai Ketua Komisariat, RIA MANGALLA sebagai Sekretaris Komisariat dan ISMAWANTI BUNGA sebagai Bendahara Komisariat untuk Masa Bakti tahun 2015-2016. Dengan terpilihnya KSB Komisariat maka berakhir juga tugas saya sebagai Care Taker.




Penulis :
RIZAL ZEKKY SITORUS

Saat ini berproses sebagai BPC GMKI Makassar MB 2015-2017

1 comments:

Visi-Misi GMKI

Visi :
Terwujudnya kedamaian, kesejahteraan, keadilan, kebenaran, keutuhan ciptaan dan demokrasi di Indonesia berdasarkan kasih.
Misi :
  1. Mengajak mahasiswa dan warga perguruan tinggi lainnya kepada pengenalan akan Yesus Kristus selaku Tuhan dan Penebus dan memperdalam iman dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-hari.
  2. Membina kesadaran selaku warga gereja yang esa di tengah-tengah mahasiswa dan perguruan tinggi dalam kesaksian memperbaharui masyarakat, manusia dan gereja.
  3. Mempersiapkan pemimpin dan penggerak yang ahli dan bertanggungjawab dengan menjalankan panggilan di tengah-tengah masyarakat, negara, gereja, perguruan tinggi dan mahasiswa, dan menjadi sarana bagi terwujudnya kesejahteraan, perdamaian, keadilan, kebenaran dan cinta kasih ditengah-tengah manusia dan alam semesta.

0 comments:

Identitas GMKI

 

MOTTO GMKI :  Ut Omnes Unum Sint

TRI PANJI GMKI :
V  Tingggi Iman
V  Tinggi Ilmu
V  Tinggi Pengabdian

PANCA KEGIATAN GMKI :
V  Berdoa
V  Belajar
V  Bersaksi
V  Bersosial
V  Berkreasi

TRI PANGGILAN GEREJA :
V  Bersaksi
V  Bersekutu
V  Melayani

TRI MEDAN PELAYANAN :
V  Gereja
V  Perguruan Tinggi
V  Masyarakat
          

Mars GMKI

Mahasiswa Kristen Semua /  Ikutlah GMKI
Gerakan Kita / Tuhan Yang Serta / Pada-Nya Kita Berbakti
Agar Bawa / Terang Cinta-Nya
Dalam Dunia Mahasiswa
Biar Mereka Trima  Pada-Nya
Dan Hidup Berbahagia

REFF               Hai Dengarlah Suara-Nya/ Memanggil kamu
  Ikutlah Menangkan Jiwa / Bagi Juru Slamatmu
  Kristuslah Yang Pimpin / Agar Semua Satu Adanya
  Ut Omnes Unum Sint / Itulah Amsal Kita



0 comments:

Pembukaan AD GMKI

ANGGARAN DASAR
GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA

PEMBUKAAN

Sesungguhnya Yesus Kristus, Anak Allah dan Juruselamat, ialah Tuhan, manusia dan alam semesta. Kehadiran-Nya dalam sejarah adalah perbuatan Allah untuk menebus dan menyelamatkan manusia melalui kematian dan kebangkitan-Nya yang menjadikan semuanya baru dan sempurna.
Anugerah-Nya yang dinyatakan dalam karya-Nya memanggil manusia untuk percaya dan mengucap syukur dalam penatalayanan alam semesta, mewujudkan iman, pengharapan dan cinta kasih dalam kehidupan sehari-hari.
Roh Kudus menghidupkan persekutuan orang beriman selaku gereja yang Esa, Am dan Rasuli, yang diutus menyampaikan kabar keselamatan dan pembebasan bagi pembaharuan manusia dan alam semesta.
Maka menjadi panggilan dan pengutusan setiap warga gereja yang ditempatkan oleh Tuhan di dalam perjuangan sejarah bangsa dan negara Indonesia, untuk menyatakan kehadiran-Nya dalam pemberitaan-Nya dan kehidupan yang bertanggung jawab bersumber pada Alkitab, yang menyaksikan Yesus Kristus ialah Tuhan dan Juruselamat di dalam ke-Esaan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus yang mengerjakan keselamatan manusia untuk mewujudkan kesejahteraan, perdamaian, keadilan dan kebenaran di tengah-tengah masyarakat, bangsa dan negara.

Untuk mewujudkan panggilan dan pengutusan dalam kehidupan dan perkembangan perguruan tinggi dan mahasiswa, maka pada tanggal 9 Februari 1950 Mahasiswa Kristen Indonesia yang melanjutkan usaha Christelijke Studenten Vereeniging op Java. Yang berdiri pada tanggal 28 Desember 1932 di Kaliurang untuk mengikutsertakan gereja dalam pergerakan oikumene dan perjuangan bangsa yang dalam revolusi kemerdekaan Indonesia menjelma menjadi Perhimpunan Mahasiswa Kristen Indonesia bersama-sama dengan Christelijke Studenten Vereeniging pada waktu itu timbul sebagai persekutuan yang baru bersama-sama bejuang menegakkan dan mempertahankan Republik Indonesia, negara Proklamasi 17 Agustus 1945, kemudian membubarkan diri dan berhimpun dalam satu bentuk persekutuan dengan nama Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia yang bergabung dalam World Student Christian Federation.

0 comments:

Sejarah Singkat GMKI Cabang Makassar


Berdirinya GMKI Cabang Makassar  tidak terlepas dari anggota CSV op Java di kota Makassar, yang pada mulanya Dr. Ny. Tumangken Gerungan adalah seorang yang melakukan pelayanan terhadap mahasiswa di kota Makassar tahun 1949.
Sejalan dengan berdirinya perguruan tinggi pada tahun 1949 yakni Fakultas Ekonomi cabang Universitas Indonesia dan Balai Perguruan Tinggi Sawerigading, maka jumlah mahasiswa Kristen semakin bertambah. GMKI Cabang Makassar menjadi salah satu cabang yang menjadi deklarator lahirnya GMKI. GMKI Cabang Makassar pun ikut pada KONGRES I GMKI yang dilaksanakan di
Dengan semakin bertambahnya jumlah anggota, maka pada tanggal 20 Maret 1953,  untuk pertama kalinya Badan Pengurus Cabang (BPC) GMKI Makassar dilantik. Pelantikan tersebut dilaksanakan di gereja GPIB Imanuel Jl. Balaikota No. 1 Makassar dengan ketua umum B. Tetelepta.

Pada Tahun  1963  dalam suatu konfrensi menetapkan  pendidikan kader mengikuti pola baru Hasil Musker 1962 dan PTKI (Persatuan Tjendikiawan Kristen Indonesia) untuk mendirikan Universitas Kristen. Sebagai realisasi dari usulan konfrensi cabang, maka PTKI mendirikan Universitas Kristen Indonesia Paulus (UKIP) Makassar yang masih  berdiri hingga kini. 

0 comments:

Struktur Pengurus GMKI Komisariat Agro Kompleks UNHAS MB 2015-2016


0 comments:

Sejarah GMKI


Pada awal abad XX, di Indonesia telah muncul berbagai sekolah menengah dan keahlian. Selain itu di beberapa tempat, juga telah berdiri beberapa Perguruan Tinggi, seperti Tekhnologi di Bandung, Pertanian/Peternakan di Bogor, Hukum dan Kedokteran di Jakarta. Di tempat-tempat ini, para pelajar dan mahasiswa juga telah membentuk berbagai organisasi kepemudaan, tidak terkecuali mahasiswa-mahasiswa kristen.
Organisasi kepemudaan yang berciri Kristen mulai terbentuk sekitar tahun 1915 di Surabaya, dengan nama Jong India.  Organisasi ini dimulai terutama oleh mahasiswa Nederlandsch-Indische artsen School (NIAS). Keanggotaan organisasi ini terbuka bagi mereka yang non Kristen.  Sikap ini terus dipertahankan sampai beralih menjadi CSV op Java afdeeling Soerabaya. Program organisasi ini meliputi perkemahan, kelompok diskusi, PA sehingga memberi kesempatan kepada anggotanya memperlengkapi diri mereka dalam bidang Gereja dan masyarakat. Selain di Surabaya di tempat-tempat lain di Indonesia, juga bermunculan berbagai organisasi kepemudaan Kristen, dengan ciri sendiri-sendiri, dan belum ada pelayanan khusus yang diberikan kepada mereka.
Baru pada tahun 1923, Van Doorn seorang ahli kehutanan, yang juga aktifis NCSV bersama seorang mahasiswa kedokteran, yakni Johanes Leimena, melalui pelayanannya terhadap mahasiswa Kristen di Indonesia. Pelayanan ini berkembang dalam bentuk kelompok-kelompok kecil dengan kegiatan : Persekutuan doa, Penelaan Alkitab, diskusi bersama tentang berbagai masalah.  Dari kegiatan inilah, maka pada Tahun 1924      terbentuklah cabang CSV yang pertama yaitu Batavia CSV.
Pada tanggal 18 – 19 Februari 1926 di Bandung, diadakan Konferensi Pemuda Kristen. Konferensi ini diikuti oleh Johanes Leimena dan merupakan Konferensi pemuda se Indonesia yang pertama. Konferensi ini melahirkan beberapa keputusan penting yakni : 1). Agar setiap tahun diadakan kenferensi yang serupa, dan 2). Ditetapkan pusat kegiatan pemuda di jalan Kebun Sirih 44 yang menjadi markas dari batavia CSV.
Dalam konferensi tanggal 28 Desember 1932, di Kaliurang yang dihadiri oleh CSV Surabaya dan CSV Jakarta, serta beberapa mahasiswa Bandung, melahirkan pernyataan untuk membentuk CSV op Java. Sebagai ketua umum pertama, terpilih Dr. Johanes Leimena, Sekretaris Dr.  Van Doorn dan Bendahara Tan Tjoan Soei. Anggotanya pada waktu itu sekitar 90 orang (30 orang di Jakarta).  Walaupun kecil, namun CSV op Java berhasil meletakkan dasar-dasar pembinaan mahasiswa yang kemudian dilanjutkan oleh GMKI. Aspek pertama adalah kerja sama antar GMKI-GMK Asia, dan aspek kedua yang lebih penting adalah Semangat Persatuan Nasional.
Pada masa pendudukan Jepang, ada larangan bagi organisasi-organisasi untuk melakukan kegiatannya, khususnya organisasi yang dibentuk pada zaman Hindia Belanda. Larangan ini berlaku juga untuk CSV op Java, sehingga praktis sejak tahun 1942, secara organisatoris CSV op Java telah berhenti. Namun demikian pertemuan secara diam-diam antara sejumlah anggota masih dilakukan juga.
Setelah proklamasi kemerdekaan RI, pada akhir 1945 para mahasiswa hukum, kedokteran dan teologia yang berkumpul di jalan Pegangsaan Timur (STT Jakarta) membentuk perhimpunan Mahasiswa Kristen Indonesia (PMKI), dan Dr. J. Leimena tetap terpilih sebagai ketua umum. Kegiatan-kegiatan PMKI ini juga sebenarnya tidak jauh berbeda dengan CSV op Java.
Pada masa tersebut, suasana revolusi sangat mewarnai perkembangan PMKI. Hal ini disebabkan anggota PMKI sebagian besar adalah mahasiswa yang memihak pada perjuangan kemerdekaan. Dan ini merupakan warisan dari para pemimpin CSV op Java yang juga memihak pada solidaritas kebangsaan Indonesia. Tetapi tidak lama setelah PMKI terbentuk, muncul pula suatu organisasi baru dengan menggunakan nama CSV. Cabang-cabangnya juga terdapat di Bandung, Bogor dan Surabaya.
Pada hakekatnya, pembentukan CSV baru pada awal tahun 1946 tidak dimaksudkan sebagai organisasi tandingan PMKI, bahkan pembentukannya direstui oleh pimpinan PMKI. Tetapi ada kesepakatan bahwa masing-masing organisasi tidak akan saling menyaingi dalam merekrut anggota.
Namun lambat laun, suasana permusuhan antara Indonewsia dan Belanda menjalar juga ke Organisasi pemuda ini. Sikap PMKI pada waktu itu adalah mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia. Para anggota CSV memandang perjuangan itu hanya dari sisi negatifnya saja.
Pada tanggal 8 – 10 Maret 1947, diadakan konferensi mahasiswa Indonesia di Malang. Konferensi ini menghasilkan wadah federasi dari organisasi-organisasi ekstra universiter. Wadah yang dibentuk ini bernama Perserikatan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia (PPMI). Empat organisasi lokal dan tiga buah organisasi yang berciri  agama dan berluang lingkup nasional membentuk organisasi ini. Organisasi tersebut adalah : HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), PMKRI (Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia), PMKI, PMKH (Perhimpunan Mahasiswa Kedokteran Hewan) Bogor, PMD (Perhimpunan Mahasiswa Djakarta), PMJ (Perhimpunan Mahasiswa Jogkjakarta) dan HMM (Masyarakat Mahasiswa Malang).
Peranan PMKI dalam PPMI di masa revolusi itu cukup penting. Tetapi karena PPMI sangat terpengaruh dengan paham komunis pada waktu itu, maka akhirnya PMKI memutuskan untuk keluar dari PPMI. Baru pada tahun 1950-an, PMKI memperbaharui hubungan mereka kembali.
Tahun 1947, berlangsung KMB di Negeri Belanda. Salah satu keputusan yang penting dari KMB ini adalah mengakhiri pertikaian antara Indonesia dan Belanda. Dan segera dibentuk negara Indonesia Serikat. Ini berarti bahwa pertentangan antara CSV-baru dan PMKI juga perlu  diselesaikan. Melalui pembicaraan para tokoh masing-masing organiasasi, pada tanggal 9 Februari 1950, bertempat di kediaman Leimena, mereka sepakat untuk mengadakan pertemuan. Dan nama yang dipilih untuk organisasi baru ini adalah Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia.
Dalam pertemuan ini Laimena menyampaikan pidato singkat yang cukup penting karena selain memberi ciri-ciri pokok pada GMKI, juga mengandung anjuran tentang langkah-langkah yang harus diambilnya :
“Tindakan ini adalah suatu tindakan historis bagi dunia mahasiswa umumnya dan masyarakat Kristen khususnya. GMKI menjadilah pelopor dari semua kebaktian yang akan dan yang mungkin harus dilakukan di Indonesia. GMKI jadilah suatu pusat, tempat latihan, dari mereka yang bersedia bertanggungjawab atas segala sesuatu yang berhubungan dengan kepentingan dan kebaikan negara dan bangsa Indonesia. GMKI bukan merupakan suatu gesellscaft, tetapi ia adalah suatu gemeinschaft, persekutuan dalam Kristus Tuhannya. Dengan demikian, ia berakar baik dalam Gereja maupun dalam nusa dan bangsa Indonesia. Sebagai suatu bagian dari Iman dan Roh, ia berdiri di tengah-tengah dua proklamasi; Proklamasi Kemerdekaan Nasional, dan Proklamasi Tuhan Yesus Kristus dengan Injil-Nya, yaitu Injil Kehidupan, kematian, dan kebangkitan”.
Dalam rapat pembentukan ini pimpinan PMKI dijadikan pimpinan GMKI. Tetapi hal ini tidak berlangsung lama karena ada kesepakatan untuk mengangkat Dr. C. Siregar dan Tine Frans sebagai ketua umum dan sekjen. Pertemuan resmi antara kedua organisasi ini terjadi pada bulan Desember 1950, dan dilihat sebagai Kongres I GMKI.



UT OMNES UNUM SINT

sumber: website PP GMKI

0 comments:

Copyright © 2013 GMKI Agro Kompleks UNHAS and Blogger Themes.